Dialektika Rasa #13
Berdakwah itu tak perlu Sombong bukan?
Dakwah itu tak perlu menyombongkan diri dalam status,
tulis materi mu, terbitkan lewat media islam. mereka lebih tau target umat. bahkan pahalanya lebih berlipat ganda karena media itu lebih dipercaya dari media pribadimu, dan orang akan menyebarkan dengan sendirinya bila memang tulisanmu itu unggul. Kecuali, engkau memang seorang yang masyhur maka tulis saja disosial media mu.
Jangan sampai karena ingin dipuji dan mendapat kata "aamiiin" lantas membuatmu melakukan demikian.
Bila curhat kepada Tuhan, bukan kah Tuhan bisa membaca hati dan bisa mendengar meski kau berdoa dengan suara yang amat lirih?
Malah curhatan mu yang ter-Rahasia-kan dan di "aamiiin"-i oleh malaikat itu yang terijbah, bukan kah demikian?
Haruskah berdoa didepan publik demi like atau comen nya.?
Kepada siapa kau memohon? Tuhan mu atau Mahluk-Nya ?
Atau kau ingin buat berhala modern mu hari ini?
Akankah kau berfikir tentang ikhlas demi menolak kata sombong?
Ikhlas macam apa yang kau ingin kukuhkan demi curhatanmu mu kepada Nya yang kau koar-koarkan itu pada setiap orang?
Bila aku dapat membantu membahasakannya mungkin kau sedang berkata " lihatlah wahai khalayak ramai, akau sedang berdoa menangis kepada-Nya. memohon sesuatu agar aku dekat dengan Nya".
Bukankah Rabiah Al-adawiyah, Syeh Abdul Qodir Al-Zaelani, Al-Ghozali dan para ulama' terdahulu lantas berzuhud kepada-Nya tanpa menyombongkan diri pada khalayak ramai. tanpa mengkoar-koarkan dalam bahasa pribadi.
Bahkan mereka malah membuat karya-karya yang bermanfaat sebagai jalan agar kita dekat dengan-Nya tanpa menggunakan bahasa yang menggurui bahkan menyombongkn diri.
Dan barulah dari kitab kitab tersebut kita mengetahui bagaimana perasaan para penulisnya saat penulis tersebut mengalami skeptis dalam hidup yang fana ini.
Hos
Baca juga :
Artikel terkait :
0 komentar:
Post a Comment
Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!