IKLAN ADSENSE IKLAN ADSENSE IN FEED DiRa #2 Ilusi Struktur Masyarakat Post-Modern | Poedjakoesoema ADSENSE ARTICHLE

HOS







Ilusi Struktur Masyarakat Post-Modern

Kehidupan Post-Modernisme adalah kehidupan serba ilusi.
manusia terjebk oleh ilusi-ilusi yang mereka buat sendiri.
Struktur masyarakat tidak berperan sebagaiana mestinya, sebagian besar hnyalah ilusi yang membutakan manusia dari realitas nyatanya.
Struktur masyarakat hanya berupa Ilusi saja.
Seperti yang difikirkan marx tenang borjuisme.
Uang bukan lagi sebuah alat tukar menukar, melainkan adalah sebuah tuhan baru yang diciptakan struktur tersebut.
murtad diriya akan keadilan.
dan struktur yang ada hanyalah gambaran untuk menjelaskan siapa pemilik modal terbanyak.
kasus Lumajang misalnya,salim kancil dan tosan
pembunuhan munir misalnya
kasus udin misalnya
sampai jauh pada kasus marsinah misalnya.
dan banyak kasus tentang perang dunia II.

Uang hidup sebaga eksitensi yang di puja untuk mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi atas manusia lainya.
untuk menindas kaum yang miskin, menyogok polisi dijalan, membungkam kasus narkotika, dan bahkan menutup kasus pembunuhan hanya perlu mengeluarkan uang.uang dan uang.

Kita tarik kasus terdekat dinegri ini, Lumajang.
ilusi dalam struktur yang terlihat dalam kasus ini yakni Camat,Lurah atau penguasa tertinggi dalam desa selok awar awar itu.
penambangan pasir besi tersebut hanya bertunjuan untuk memompa uang ke kantong mereka. sampai rela melakukan pembunuhan demi memberi kelancaran pada penghasilan mereka.

Semua oknum seolah mati gerak ketika uang berbicara. kendali penuh atas struktur dikontrol dengan sejumlah uang yang di berikan oleh pemilik modal dalam arti PT.atau perusahaan penambang tersebut.

Aparat ejabat hany kata ganti untuk menyebut mereka sebagai hamba hamba uang dari para pemilik modal tertinggi.
sehingga kita dapat katakan bahwa struktur masyarakat dalam kasus ini hnya ilusi untuk melengkapi dan memanipulasi formalitas pemerintahan di desa selok awar-awar tersebut.

Dan masyarakat yang sadar akan ilusi tersebt hanya menjadi korban atas otoritas yang menghegemoni keadaan.


HOS
Hrstywn

Baca juga                  :
Artikel terkait                                                                                                                                            :

    Dialektika Rasa # 2                           
    Dialektika Rasa #3        
    Dialektika Rasa #4                                     
    Dialektika Rasa #5                         
    Dialektika Rasa #6                 
    Dialektika Rasa #7                             
    Dialektika Rasa #8                        

    Dialektika Rasa #9           

Advertisement

0 komentar:

Post a Comment

Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!

 
Top