IKLAN ADSENSE IKLAN ADSENSE IN FEED Dialektika Rasa #14 IPA V. IPS (Bag. I) | Poedjakoesoema ADSENSE ARTICHLE

HOS

Dialektika Rasa #14

IPA V. IPS (Bag. I)
Hos Setiyawan Heri



Dulu saya masih berfikir membedakan mana yang lebih unggul antara IPA atau IPS.
saya tertarik kepada IPA.
saya suka pembahasannya.
tapi yang lebih saya lebih cintai adalah IPS. karena IPA hanyalah alat batu bagi saya untuk memahami IPS. karena teorinya tak jauh berbeda.
Teori adalah landasan utama kehidupan ini. karena didalamnya terdapat konsep yang membangun realitas semesta.

sejak semester 2 saya telah berfikir bahwa IPA dan IPS sama pentingnya. mereka tak ada yang dapat di bilang lebih unggul. karena akarnya sama FILSAFAT.
FILSAFAT membagi knowladge atas hal FISIK dan META-FISIK. menurut saya lebih ke IPA (Material) dan IPS (Immaterial)

IPA dan IPS terlihat lebih unggul salah satunya tergantung apa yang sedang dibicarakan.
tapi jelas bagi saya sesuatu yang immaterial lebih sulit di pahami dari yang material. menurut saya IPA adalah sesuatu yang wah. karena darinya TEHNOLOGI lahir.
IPS dalam hal ini yang saya maksud Sosiologi,Antropologi, Psikologi, Etnologi, Filologi dan lain sebagainya sebenarnya tak perlu dipelajari pun orang bisa melakukannya. orang tau bagaimana mengangguk berati iya tanpa tau konsepsi orang jawa itu mengangguk berati mengiyakan sesuatu.

Artinya orang secara langsung telah menerapkan dan telah belajar sosiologi tanpa harus study. tapi tentu secara MEKANIS.
mereka belajar sesuatu yang telah direduksi. PRAGMATIS dan PRAKTIS. dengan fikiran ontologis tersebut merek hanya bisa mengira-ngira atau menerka nerka.
Dan tak bisa menganalisa bagian-bagian dari dinamika sosial tersebut secara radik apalagi merekonstruksinya (fenomena sosial).

Itulah pentingnya mereka-mereka para ilmu yang biasa orang sebut IPS.
IPS sebagai cabang dari FILSAFAT membahas Religious. bagaimana Exsistensi Tuhan Manuslia dan Alam semesta.
Tanpa didasari pemikiran itu Einsten hanya membicarakan soal Kompas yang ia kagumi sejak dini.
Ia tak akan pernah membahas bagaiman Tuhan menciptakan Bumi. atau bagaimana BIG BANG terjadi.
atau mungking hawking. bagaimana Waktu di mulai, siapa yang menciptakan waktu dan kapan waktu tercipta. apakah Tuhan berada didalam Waktu?
Sehingga bagaimana Waktu bisa berakhir. Itulah rasa penasarannya terhadap Black Hole yang misterius itu.

Tanpa IPS Blanda tak mampu mengalahkan orang indonesia yang Nekat dan serba Ngotot.
Tanpa IPS Kemerdekaan tak penah difikirkan.
konsepsinya yang penting. Bagaimana Politik dibicarakan.. Dominasi sosial di sadari, Feodalisme di mengerti.
Dan alat perlawannya apa. PERANGKAT TEMPUT. siapa yang membuat (tehnologi tempur) IPA. iya membantu IPS dalam hal ini.

Tapi dalam hal lain.
misal penemuan 'IPS membantu IPA
soal Internalisasi,Eksternalisasi dan Objektivasinya Berger dan Luckman misal.

Apa yang diperlukan manusisa, apa yang dapat mempercepat waktu dan memotong jarak. Maka Revolusi Industri di Mulai.

IPA dan IPS adalah 2 hal yang saling mendukung.
sama-sama sulit.
keduanya kadang memiliki teori yang sama namun berbeda konteks.
misal tentang tesa,antitesa dan sintesa (tesis anti tesis dan sintesisi).
Tenaga endogen dan eksogen, refleksi, metafora, dan lain sebagainya.
begitu pula dengan MATEMATIKA. seseorang pernah berkata kepada saya bahwa MATEMATIKA tidak dikatakan sebagai ILMU, karena ia tidak pernah disebut ILMU MATEMATIKA.
Namun dosen saya pernah bilang itu sebabnya ia sebagai suatu metode dalam FILSAFAT. perannya dalam cabang filsafat yang bernama LOGIKA. disitulah ia digunakan sebagai PENGUJI NERACA KEBENARAN.
dan sangat di dambakan oleh kaum Empirisme. Matematika tetaplah bagian dari FILSAFAT.
Bahkan ada FILSAFAT MATEMATIKA. dan tak penah ada MATEMATIKA FILSAFAT. karena adanya MATEMATIKA dalam FILSAFAT.

Advertisement

0 komentar:

Post a Comment

Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!

 
Top