IKLAN ADSENSE IKLAN ADSENSE IN FEED Dialektika Rasa #16 MUNGKIN TUHAN SEDANG TERTAWA | Poedjakoesoema ADSENSE ARTICHLE

HOS

Dialektika Rasa #16

"MUNGKIN TUHAN SEDANG TERTAWA"


Sangat sulit memikirkan Tuhan.
Mungkin Tuhan sedang tertawa saat manusia coba memikirkannya, suatu dzat supranatural yang merupakan realitas cosmo yang terbebas ruang dan waktu, mencoba disentuh oleh suatu dzat lain yang bersifat material yang hidup, berfikir dan terpenjara antara ruang dan waktu.
Tentunya hanya terkaan belaka. Manusia tak pernah benar-benar mengerti bagaimana Tuhan. Mereka pun mengerti karena Tuhan memberitahukkan tanda atas dzatnya yang ada yang termanifestasikan menjadi material dalm ruang-ruang hidup manusia. Alam Semesta, Ia adalah Rahman, Rahim, Qudus, Salam, Zabbar, Qobid, Batsit dan lain sebagainya. Tuhan mencoba mendekte manusia mengenai diri-Nya dengan membahasakannya melalui bahasa manusia itu sendiri, kasih, sayang, cinta, kebaikan, dan lainnya,adalah bahasa manusia itu sendiri. jelas Tuhan lebih dari itu semua.

Agama sebagai jalan bagaimana Tuhan memperkenalkan diri.
Namun tak ayal, masih sulit pula manusia mengerti. Buku pedomannya (texstual:nash) terlalu ilmiyah untuk dipelajari manusia yang awam. sastranya terlalu tinggi untuk dibaca sehari-hari, dan kebenaran didalamnya terlalu abstrak sebab manusia belum mengetahui permis-permis yang tertulis didalamnya. seperti halnya anak 9 tahun yang tak percaya bahwa keju berasal dari susu atau kentang bisa menjadi roti. sebab ia belum mengerti tentang bagaimana prosesnya, maka tak ada yang membantu pikiran logisnya untuk menentukan kebenaran itu. Hingga akhirnya penafsiran manusia pada texs terlalu frontal dan mengandung feodalisme. sebuah Dominasi atas manusia melalui Agama.

Akhirnya manusia mulai bosan dengan rasa penasarannya sendiri terhadap Tuhan dan Alam-mysterium termendum et facinocum (rahasia menggetarkan dan membuat rindu)-Rudlof Otto- itu terlalu menyebalkan untuk di mengerti, yang ada malah membuat manusia menjadi semakin menderita.

Pada akhirnya satu persatu ilmuan mulai berbicara berdasarkan manifestasi kontekstual texs agama (nash) terhadap dinamika sosial. Dan Marx berkata Agama dalah candu manusia. Ia dibuat oleh struktur atas untuk menenangkan masyarakat struktur bawah yang sedang dalam dominasinya. Agama adalah ciptaan Borjuis untuk semakin memperpuruk keadaan Proletar. Agama hanyalah sebuah Dunia Khayal dimana MANUSIA MENCARI DIRINYA SENDIRI.
Tuduhan keras yang mengerikan.
(bersambung...)
Manusia Terlalu Lucu

Advertisement

0 komentar:

Post a Comment

Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!

 
Top