ARTICEL
10 DEFINITON OF VALUE
Oleh : Heri Setiyawan
Source Image: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr6V7TaTJiISnXvfJTMkxyqr5LxK3V0I3khbe6AmIB3_3N1J82uq64knKhI_g8kDpqj5ZXutebMe1SB1JtDAlB7tbbQeUxnY0qJcFzgZ7t4MIKYC5vqyZC4dwhA-eDXGGVG8Iie3H7odeR/s1600/8197598_orig.jpg |
1. 1. Menurut Oxford Dictionary :
Values is Principles or standards of behaviour; one's judgement of what is important in life.
Values is Principles or standards of behaviour; one's judgement of what is important in life.
‘they internalize their parents' rules and values’[1]
Yang berarti Nilai adalah Prinsip atau standar tentang kebiasaan
yang penting yang dapat menentukan posisi sikap dan prilaku dari seseorang pada
interaksinya didalam kehidupan.
2.
2. Menurut Laboratorium Pancasila IKIP
Malang :
Nilai adalah sesuatu yang berharga,berguna,indah ,yang memperkaya batin,dan
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong,mengarahkan sikap,dan perilaku manusia.[2]
3.
3. Menurut Horrocks, Nilai adalah
sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat keputusan
mengenai apa yang ingin dicapai atau sebagai sesuatu yang dibutuhkan. Secara
dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan secara perlahan
diinternalisasikan oleh individu serta diterima sebagai milik bersama dengan
kelompoknya. Nilai ialah standar konseptual yang relatif stabil, dimana secara
eksplisit maupun implisit membimbing individu dalam menentukan tujuan yang
ingin dicapai serta akitvitas dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologi.
4.
4. Menurut Spranger, Nilai adalah suatu
tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih
alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Dalam pandangan Spranger,
kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai kesejarahan.
Meskipun menempatkan konteks sosial sebagai dimensi nilai dalam kepribadian
manusia, namun Spranger mengakui akan kekuatan individual yang dikenal dengan
istilah roh subjektif. Sementara itu, kekuatan nilai-nilai kebudayaan merupakan
roh objektif. Kekuatan individual atau roh subjektif didudukkan dalam posisi
primer karena nilai-nilai kebudayaan hanya akan berkembang dan bertahan apabila
didukung dan dihayati oleh individu.
5.
5. Meglino dan Ravlin [1998]
mendefinisikan nilai sebagai keyakinan tentang diinternalisasi sesuai perilaku,
ini dampak (antara lain) bagaimana seorang individu menafsirkan informasi. para
penulis melakukan kajian komprehensif dari literatur dan mengusulkan kerangka
kerja untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi ada nilai penelitian,
menunjukkan sifat iteratif nilai-nilai dan cara bahwa nilai-nilai dapat
mempengaruhi baik persepsi dan perilaku.
6.
6. Rokeach mendefinisikan
‘value’ sebagai alasan dasar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir
tertentu lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan cara
pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan “an enduring belief that a
specific mode of conduct or end-state of existence is personally or socially
preferable …” (Rokeach, 1973, hal. 5).[3]
Berdasarkan definisi ini, konsep nilai mencerminkan tiga
karakteristik penting:
(1) itu adalah kognisi tentang apa yang diinginkan;
(2) itu afektif, dengan emosi yang terkait, dan
(3) memiliki komponen perilaku yang mengarah ke tindakan ketika diaktifkan (Rokeach, 1973, hlm 5-7).[4]
(1) itu adalah kognisi tentang apa yang diinginkan;
(2) itu afektif, dengan emosi yang terkait, dan
(3) memiliki komponen perilaku yang mengarah ke tindakan ketika diaktifkan (Rokeach, 1973, hlm 5-7).[4]
7.
7. Menurut Ralp Perry: “Value as
any object of any interest”. Maknanya adalah bahwa nilai sebagai suatu
objek dari suatu minat individu.
8. John Dewey menyatakan:
“.....value is any object of social interest”. Maknanya adalah bahwa sesuatu
bernilai apabila disukai dan dibenarkan oleh sekelompok manusia (sosial).
Dalam hal ini Dewey mengutamakan kesepakatan sosial (masyarakat, antar
manusia, termasuk negara).
9. Kupperman mendefinisikan
nilai adalah patokan normatif yang memperngaruhi manusia dalam
menentukan pilihannya di antara cara-cara tindakan alternatif. Lebih jelasnya
Purwodarminto, mengajukan rincian lebih lanjut terkait hal penentu pilihan yang
dimaksud Kupperman yang antara lain terdapat 5 hal yakni: harga dalam taksiran,
harga sesuatu,angka kepandaian, kadar/mutu dan
sifat-sifat yang penting.
10. Kluckhohn berpendapat bahwa nilai adalah konsepsi dari apa yang diinginkan,
yang memperngaruhi pilihan terhadap cara, tujuan antara dan tujuan akhir
tindakan.
Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa Value ‘Nilai’ adalah suatu element penting dalam
kehidupan manusia yang digunakan sebagai motivasi dalam mencapai suatu titik
tujuan akhir dalam suatu tindakan manusia atau hal yang didamba-dambakan. Dan
hal inilah yang kemudian menjadi standard harga atau kualitas dari segala
sesuatu hal baik yang bersifat material maupun immaterial seperti contoh barang
dan jasa (sikap, prilaku atau tindakan).
[2] Dikutip dari
situs: Http://www.edukasinesia.com/2016/09/23-pengertian-nilai-menurut-para-ahli.html
pada 10 september 2017.
[3] Nicholas,
Stephen Hill, Briyan S. Turner. 2010. The Pinguin Dictionary of Sociology
(Kamus Sosiologi). Pustaka Pelajar; Yogyakarta
[4] Dikutip melalui situs: https://teorionlinejurnal.wordpress.com/2012/08/29/teori-nilai-value/ pada 10
September 2016
0 komentar:
Post a Comment
Ayo berpendapat , kasih kritik dan sarannya dong?!